apa yang lo
pikirin sama pernyataan ini, "semua orang berhak untuk jatuh cinta sama
siapapun" gapeduli dia barat atau asia, item atau putih, ganteng atau
cantik, tinggi atau pendek, gapeduli udah gada di dunia ini, pacar orang lain
ataupun saudara sendiri.. namanya cinta ya cinta, namanya perasaan ya perasaan,
siapa sih yg bisa maksa? siapa yg bisa ngatur? kalo bisa diatur mungkin gada ya
istilah "galau" hmmm
tapi yang terpenting dari itu semua, gimana
cara kita ngadepin segala persoalan yang diakibatkan perasaan ”cinta” itu tadi.
Menjadikannya sebuah pelajaran ketika kita gagal, menjadikan kita lebih hati2
dalam memilih orang yang tepat, dan belajar merelakan perasaan itu td demi
sebuah kebahagaan kecil bagi hati yang tersakiti.
sekarang gue yang
mengalaminya, 1 pengalaman baru. Bayangkan disaat lo kehilangan seseorang yg
berarti dihidup lo dan ada sosok lain yang menyediakan tempat untuk berbagi. Waktu
lo sedih karna rindu, waktu lo senang dan merasa optimis dia orang yang ada untuk
mendengarkan cerita2 itu. Dan pada saat itu, sebagian keciiillll hati lo
memilih untuk mencoba menyayanginya. Tp sebagian besar yang lain dan otak lo
memilih untuk menghiraukannya.. ha ha bukan karna tak mau, tapi karna tidak
bisa.
Ya, lo ingin
menyayangi seseorang itu, tapi tdk bisa
Karna sebuah
kesetiaan dan ketulusan akan lebih penting dibandingkan dengan rasa sakit yang
bakal dirasakan. Walopun terkadang secuil kemunafikan ada di dalamnya.
Tp gue sadar itu semua
proses dari belajar merelakan dan menghargai cinta. Bukan cuma cinta yang kita
miliki, tp juga cinta orang lain yang sepertinya lebih berhak mendapatkan cintanya
”i’m sorry i have to say it but you look like you’re sad. Your
smile is gone. I’ve noticed it bad. The cure is if you let in just a little
more love, I promise you this, a little is enough”
Hmm thanks to you :’) I’ll always remember what you said.
Maaf kalo bahasa gue ribet, gangerti gmn cara nyampeinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar